Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 28 September 2013


Cave Tubing Kalisuci, Gunungkidul, Yogyakarta



Cavetubing Kalisuci merupakan aktivitas petualangan menyusuri sungai yang mengalir di dalam perut bumi menggunakan ban dalam. Dijamin seru dan nagih!
WA 7
Petualangan dimulai dari sini!
Hai, hai, hai! Apa kabar kawan-kawan pejalan? Hendak mbolang kemana weekend ini? Nah, jika sampai detik ini kalian masih bingung dan belum memutuskan hendak piknik kemana akhir pekan besok, tak ada salahnya kalian baca-baca rubrik (tsaaah bahasanya, rubrik) Weekend Asyik di RanselHitam. Meski sempat bolong beberapa minggu akibat padatnya jadwal syuting, pemotretan, wawancara, #dikeplak banyak hal yang terjadi, akhirnya kali ini Weekend Asyik muncul lagi dan akan memberikan referensi tempat asyik buat weekend (ini perasaan sering banget bolongnya hahahaha). So, check this out!
Kali ini saya pengen ngobrolin salah satu tempat wisata seru di Jogja (yaaah, lagi-lagi kok Jogja sih? Tempat lain napa? Eitzzz, suka-suka saya dong hahahaha). Mari kita sebut tempat ini Kalisuci. Dalam bahasa Jawa, kali itu berarti sungai dan suci adalah suci. Jadi hanya orang-orang suci yang boleh mandi di sungai ini #dikeplak (hahahahaha, bukan ding).
Kalisuci merupakan nama sistem aliran sungai yang mengalir di Gunungkidul. Seperti karakteristik sungai-sungai yang berada kawasan karst, Kalisuci terbagi menjadi 2 tipe, yakni sungai terbuka yang muncul di permukaan dan sungai tertutup yang mengalir di dalam tanah alias di dalam gua (termasuk mengalir melewati Gua Grubug) dan bermuara di Pantai Baron.
WA 8
Salah satu sudut Gua Gelatik yang saya suka banget. Tenang tapi misterius.
Jika aktivitas susur sungai terbuka dikenal dengan istilah rafting, maka menyusuri sungai tertutup atau sungai yang berada di dalam gua dikenal dengan istilah cave tubing. Kalisuci merupakan obyek wisata cavetubing pertama di Indonesia dan ketiga di dunia. Saat ini, selain Kalisuci di Gunungkidul juga ada lokasi cave tubing lain yakni di Gua Pindul.
Cave tubing Kalisuci adalah aktivitas menyusuri aliran sungai yang mengalir di dalam gua menggunakan ban dalam. Selama kurang lebih 1 jam, wisatawan akan diajak untuk bertualang mencumbu aliran sungai yang mengalir melewati 3 gua yang berukuran sempit namun memiliki langit-langit yang sangat tinggi. Meski sekilas terdengar menyeramkan, percayalah aktivitas ini sangat aman, bahkan bagi mereka yang tidak bisa berenang (seperti saya hahahaha). Menyusuri jeram-jeram yang mengalir di dalam gua akan menjadi pengalaman yang tak mungkin terlupakan.
WA 3
Ini masih di sungai terbuka
Lokasi
Kalisuci terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Sekitar 60 km dari Kota Yogyakarta.
Getting there
Obyek wisata ini bisa ditempuh sekitar 1 – 1,5 jam dari Yogyakarta, dengan catatan Anda membawa kendaraan sendiri. Dari Yogyakarta silahkan Anda menuju Kota Wonosari. Dari Alun-alun Wonosari Anda lurus terus menuju arah Semanu. Setelah menemukan jembatan Jirak (yang didekatnya ada warung legendaris Sego Abang Jirak), silahkan belok kanan di pertigaan kemudian ikuti jalan menuju obyek wisata Kalisuci. Basecamp Cave Tubing dan pertigaan Semanu hanya sekitar 500 m.
Jika Anda tidak membawa pribadi, Anda bisa naik bis jurusan Jogja – Wonosari dari Terminal Giwangan atau dari Perempatan Ketandan (Ringroad). Sesampainya di Wonosari, Anda harus ganti dengan angkot jurusan Semanu atau bis arah Jepitu.
Ticket
Untuk melakukan petualangan seru ini, Anda cukup membayar Rp 65.000. Tiket tersebut sudah termasuk penyewaan alat (ban, live vest, helm, pelindung siku & kaki), guide, dan snack setelah pengarungan. Sebelum mengunjungi Kalisuci, ada baiknya Anda melakukan reservasi lebih dulu atau menghubungi pihak pengelola untuk memastikan kondisi sungai apakah bisa diarungi atau tidak. Kontak:www.kalisucicavetubing.blogspot.com | @KalisuciCaveTub | 087738794513 | 08174122826| 25C17D57
Let’s do some fun!
  • Cave Tubing
Namanya aja udah Cave Tubing Kalisuci, jadi yang pertama harus kita lakukan jelas cave tubing dong. Meski gak bisa berenang percayalah, aktivitas ini sangat aman selama Anda memakai peralatan dan didampingi guide resmi. Anda tinggal duduk di atas ban besar dan biarkan tubuh Anda mengalir bersama masa lalu yang suramaliran sungai. Kalau pengen yang jauh lebih fun, silahkan jatuhkan kawan Anda dari atas ban ke dalam sungai hahaha. Ini akan menjadi perjalanan yang super dupen fun.
WA 10
Super Duper Fun!
  • Trekking
Mau nggak mau, suka nggak suka, jika Anda pengen cave tubing di Kalisuci, Anda juga harus trekking menyusuri jalan yang menghubungkan basecamp dan lokasi cave tubing. Perjalanan berangkat sih jalannya masih enak karena turun tangga. Nah, yang menyebalkan adalah jalan pulangnya. Anda harus trekking menaiki tebing dengan berpegangan pada seutas tali yang cukup menguras energi, hosh, hosh, hosh. Tapi ini fun sodara-sodara!
WA 5
Bawa sendiri banmu! :)
  • Free Jumping
Ini nih bagian yang saya suka. Terjun bebas dari ketinggian ke dalam aliran sungai. Untuk melakukan ini pastikan Anda punya nyali yang besar dan tanyakan dulu kepada guide tempat-tempat mana yang aman untuk digunakan sebagai lokasi free jump. Setahu saya di daerah watu gajah itu asyik buat lompat-lompat dan nyebur ke air. Awalnya takut-takut, tapi biasanya setelah itu keterusan.
WA 1
Lompat lompat lompat!
  • Swimming
Yak, inilah saatnya Anda belajar renang. Turunlah dari ban yang Anda duduki lantas gerakkan kaki dan tangan seperti orang berenang. Tak perlu takut tenggelam, kan Anda pake live vest :p atau cukup terlentang di atas air dan biarkan aliran sungai membawa anda mengalir menuju hilir.
  • Photo Session
Yapz, photo session is a must! Jangan sampai Anda tidak punya foto di dalam gua cuy! Salah satu spot foto favorit saya adalah mulut utama gua yang dindingnya berwana merah cakep seperti tembok benteng kuno. Kemudian Watu Gajah. Saya suka memanjat batu yang sangat besar tersebut, lantas berpose di atasnya dan yang motret dari dalam gua, jadinya siluet yang ciamik.
WA 4
Duduk di atas Batu Gajah. Cihuy kan? :)
Tips!
  • Berhubung kita akan basah-basahan, maka wajib bawa baju ganti termasuk underwear (kecuali kalau Anda pengen masuk angin #eh hihihi). Jangan lupa bawa peralatan mandi sekalian :)
  • Disarankan saat cave tubing tidak memakai celana jeans. Alasan pertama celana jeans tidak mudah kering, sehingga kita bisa kedinginan. Yang kedua adalah berat, gerak kita jadi agak terbatas dan akan sedikit kesulitan saat harus trekking kembali ke basecamp.
  • Bring your underwater camera! Nah, kalau nggak punya kamera underwater, jangan lupa bawa drybag, cover, atau apapun yang bisa melindungi kamera Anda dari percikan air sungai entah plastik kresek atau tupperw**e (serius dulu teman saya kameranya dimasukin tupperw**e, hahahahaha, dudul).
  • Pakailah alas kaki yang nyaman yang bisa buat basah-basahan, karena cave tubing sambil nyeker itu enggak banget sodara-sodara. Kalau saya sih biasanya pakai sandal gunung, aman di segala medan.
WA 9

Weekend Asyik – Pantai Pok Tunggal, Gunungkidul, Yogyakarta


Mulai minggu ini, setiap akhir pekan saya akan mempublikasikan satu obyek wisata yang bisa dijadikan alternatif liburan kawan-kawan semua. Berbeda dengan tulisan saya yang biasanya bersifat feature, khusus untuk artikel Weekend Yuk lebih mirip panduan wisata dan tips. Dan inilah edisi perdana Weekend Asyik, hope you enjoy it!
——————-
PT 1
Hayuk sapa mau  gegoleran di pasir kek gini? (pic: Alan)

Weekend ini mau kemana? Kalau kalian lagi di Jogja dan bingung mau piknik kemana, nih saya kasih referensi tempat piknik asyik, namanya Pantai Pok Tunggal. Pantai ini termasuk pantai baru (baru dibuka maksudnya) sehingga banyak pembangunan di sana-sini. Ikon Pantai Pok Tunggal adalah pohon duras yang tumbuh dengan rindang di pinggir pantai serta mata air yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
PT 3
Ini nih, pohon ikon Pantai Pok Tunggal
Pantai Pok Tunggal cukup lebar dan luas sehingga bisa puas gegulingan di pasirnya serta diapit 2 bukit yang kini dikembangkan menjadi tempat wisata. Bukit yang di sebelah barat bernama Bukir Tirta Pok Tunggal Asri dan di sebelah timur adalah Bukit Panjong. Di tiap “gerbang” bukit ini terdapat kotak sumbangan. Silahkan donasikan uang ribuan Anda untuk pengembangan kawasan ini. Oya, Pantai ini sepenuhnya dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata dan bukan Pemerintah Kabupaten.
PT 4
View Pok Tunggal dari Bukit Tirta Pok Tunggal Asri
Lokasi
Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta
Bersebelahan dengan Pantai Watu Lawang dan Pantai Seruni. Sekitar 1,5 – 2 jam naik motor dari Jogja.
How to get there?
Dari Kota Wonosari ikuti jalan menuju deretan Pantai BKK (Baron Krakal, Kukup). Setelah gerbang utama, belok kiri menuju jajaran Pantai Drini dan Indrayanti. Dari pantai Indrayanti masih lurus terus menuju arah Pantai Siung. Selanjutnya akan ada pertigaan dengan petunjuk arah menuju Pantai Pok Tunggal. Pantai ini berjarak sekitar 2 km dari jalan raya dengan kondisi jalan makadam. Jika membawa mobil harus berhati-hati sebab jalannya sempit dan berliku.
PT 8
Payung cantik, payung cantik!
Tiket & tarif
Tiket masuk Rp 2.000 / orang
Parkir sepeda motor Rp 2.000
Parkir mobil Rp 5.000
Sewa payung Rp 20.000 / orang
Toliet Rp 2.000
(data pertengahan 2013)
Let’s do some fun!
  • Camping!
Yeah, Pantai Pok Tunggal asyik dijadikan tempat camping karena memiliki pasir yang luas dan juga mata air. Jika ingin mendirikan api unggun, kita harus menghubungi pengelola pantai supaya disediakan drum sebagai alas api unggun sehingga bekasnya tidak mengotori kebersihan pantai. Selain itu, kita juga bisa memesan kayu bakar kepada pengelola. Asyiknya lagi berhubung ini pantai yang sudah dikembangkan maka pantai ini memiliki banyak toilet. Jadi jika mendadak kebelet pup atau pengen membilas diri usai mandi-mandi di laut tak perlu kebingungan. Oya, jika malas masak, kita pun dapat pesan makanan di warung yang ada di pantai ini. Asyik kan? Hihihi.
PT 5
Jembatannya horror yak :)
  • Uji Nyali di Jembatan Bambu Bukit Panjong
Kalau kalian takut ketinggian jangan sekali-kali mencoba naik Bukit Panjong. Sebab kita harus berjalan mendaki tebing kapur lantas menyeberang jembatan bambu yang terletak di ketinggian. Saya saya pertama naik kesini sempat gemetar. Bayangkan berdiri di jembatan bambu dengan ketinggian belasan meter dan menghadap laut lepas. Etapi lama-lama asyik juga :)
PT 6
Sunset dari Bukit Panjong
  • Sunset Seeing

Kamis, 26 September 2013

Pantai Klayar Pacitan

Pantai Klayar Pacitan


pantai klayar air mancurPantai Klayar atau Klayaran tentu masih asing di telinga anda. Ini karena memang pantai ini belum dikelola menjadi tempat wisata. Pemerintah setempat masih membiarkan pantai ini alami meski menyimpan banyak potensi wisata dan bisa dikelola dengan baik. Seperti halnya Pantai Sawarna di Banten, Pantai Klayar terkenal melalui dunia maya atau jaringan internet dan mulut kemulut.
Pantai Klayar terletak di Pacitan, sebuah di sisi selatan Jawa Timur dan berbatasan dengan Wonogiri di Jawa Tengah. Tepatnya berada di desa Kalak, kecamatan Doonorojo, Kabupaten Pacitan. Jaraknya sekitar 40 km ke arah barat dari kota Pacitan. Pantai ini masih segaris dengan Pantai Teleng Ria yang sudah dikelola sebagai tempat wisata.
Sebagai bagian dari pantai selatan, Pantai Klayar menyimpan banyak keindahan yang unik dan meyimpan misteri. Keindahan yang ada diantaranya pasir putih, karang raksasa miripSphinx di Mesir, Seruling LautAir Mancur alami, Air terjun, dan batu karang indah. Dan ternyata, lebih banyak turis asing yang mengenal Pantai Klayar dibanding wisatawan domestik. Ini mengingat masih minimnya pemberitaan dimedia offline. Dan wisatawan mancanegara itu tentu tahunya dari internet. Meski hanya memiliki garis pantai yang tidak panjang, Pantai Klayar begitu mempesona. Garis Pantinya kira-kira seperti Pantai Ancol di Jakarta.

Akses ke Pantai Klayar

Sebagai pantai yang belum ramai dikunjungi apalagi dikelola resmi, akses menuju pantai ini boleh dibilang misterius seperti mencari harta karun. Dari Yogyakarta, bisa ditempuh selama 3 jam perjalanan melalui jalan tembus. Dan dari Pacitan kota bisa ditempuh dengan sepeda motor selama 3 jam perjalanan. Pantai Klayar merupakan sebuah teluk kecil yang kanan kirinya dibatasi oleh tebing-tebing karang, mirip seperti Pantai Karma Kandara.

Hal-hal aneh di Pantai Klayar

Pantai Klayar pada hari-hari biasa tidak banyak dikunjungi pelancong. Hanya anda temukan masyarakat lokal nelayan yang sedang melaut. Baru di akhir pekan atau liburan, banyak pengunjung yang ingin membuktikan misteri-misteri di pantai ini.
Suasana sepi pengunjung membuat anda bisa mendengar hembusan angin, misterius bukan? Di kanan kirinya banyak dipagari nyiur hijau. Di pantainya yang berpasir putih, anda juga bisa menemukan sisa-sisa binatang laut yang sudah mati.
Ada dua karang tinggi setinggi pohon kelapa dan menjadi ikon favorit wisatawan. Letaknya ada di sisi timur. Di balik karang ini, masih banyak lagi terdapat karang yang tak lelah diterjang ombak Laut Selatan. Dan diantara karang-karang itu, terdapat karang raksasa yang mirip Tanah Lot di Pulau Bali. Makanya tidak heran jika ada yang Klayar sebagai Tanah Lot di Pacitan, Jawa Timur. Ada juga sungai-sungai kecil yang bermuara di Pantai Klayar. Sungai dangkal bisa dilewati dengan jalan kaki. Kedalamannya ada yang sepaha orang dewasa di beberapa titik.
 Sedangkan di sisi baratnya, ada karang yang lebih tinggi dan lebih besar, tingginya mencpaai 50 meter. Tebing karang ini merupakan gugusan karang. Tebing eksotis ini mirip seperti tempat bersandarnya kapal Nabi Nuh atau perang Inggris vs Perancis di film Robin Hood. Dan di pantainya sendiri terdapat hamparan karang-karang kecil. Keindahan lanskap pantai Klayar sangat pas dinikmati dari tebing ini. Dan di tebing sisi kanan ini sudah dibuat gardu pandangnya.
Bagi yang pernah ke Mesir, di deretan tebing karang di sisi timur inilah terdapat karang raksasa mirip Sphinx. Dan di deretan karang-karang di belakangnya, banyak karang yang berlubang sehingga memungkin air laut dan angin memasuki karang itu. Saat ombak datang,dari celah-celah kecil karang ini ada air mancur alamiyang muncrat hingga ketinggian 10 meter. Airmancur ini akibat tekanan ombak laut yang melewati celah kecil. Sesuai dengan teori Teori Bernoulli di pelajaran Fisika. Ketika muncrat, tak jarang airmancur ini juga mengeluarkan suara aneh mirip seruling. Makanya banyak yang menamai seruling laut. Di sebelahnya lagi itulah letak air terjun setinggi dua meter.
 Kalau anda pecinta foto narsis, cobalah naik ke pinggang karang Sphinx. Dari sudut dan momen yang tepat, anda bisa berfoto di Sphinx dengan latar belakang air mancur raksasa dan air terjun laut. Dan masih di deretan karang sphinx ini, anda bisa menemukan Karang Bolong. Karang yang bolong (berlubang) akibat abrasi karena tiupan angin laut.
 Jika anda telah berkunjung ke Pantai Klayar, jangan lupa untuk mempromosikannya ke teman, keluarga, atau kolega. Supaya Pantai Klayar menjadi tempat wisata favorit keluarga Indonesia dan dunia

Rabu, 11 September 2013

Backpacking Pulau Bali

Backpacking Pulau Bali

Berlibur ke Bali? Hmm..cukup menggoda memang. Tapi sering terlintas dalam pikiran kita kalau liburan ke Bali sama saja menghambur-hamburkan uang. Bagi kita yang berada di Jawa Tengah mungkin berpikir berlibur ke Bali memerlukan biaya di atas 1 juta. Tapi benarkah? Ya jawabannya tergantung. Jika kita mau menggunakan pesawat, penginapan mewah ya pasti jauh lebih dari 1 juta. Tapi bagaimana jika liburan ke Bali ala backpacker? Untuk 3 hari 2 malam di Bali rasanya 500 ribu saja sudah cukup. Bagaimana caranya? Let's check this out :D

How to get there?

Oke kita ambil titik awal dari Jogja.
  1. Gunakan kereta api ekonomi Sri Tanjung dari Lempuyangan. Berangkat pukul 7.30 dan sampai stasiun Banyuwangi Baru sekitar 21.15 dengan biaya Rp 38.000
  2. Jarak stasiun Banyuwangi Baru ke pelabuhan Ketapang hanya sekitar 20 menit jalan kaki.
  3. Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk beroperasi 24 jam. Kalian bisa langsung ikut penyeberangan selanjutnya. Tarif penyeberangan Rp 6.000 dengan lama tempuh 1 jam.
  4. Saat dalam penyeberangan saat sarankan cari bus dalam kapal yang ke arah Denpasar, karena jika kita mencari bus di pelabuhan Gilimanuk mereka akan menunggu sampai bus penuh baru bisa berangkat.
  5. Biaya bus sampai Denpasar Rp 30.000 dengan lama tempuh sekitar 4 jam. Tapi sekarang sudah beroperasi terminal baru di daerah Mengwi dan semua bus yang biasanya sampai terminal Ubung (Denpasar) hanya sampai terminal Mengwi saja.
  6. Dari terminal Mengwi kita bisa naik angkutan kota sampai terminal Ubung dengan biaya Rp 5.000. Kemudian untuk mencapai Kuta kita masih harus naik angkutan kota dari Ubung ke Tegal, kemudian dari Tegal ke arah Kuta dengan biaya masing2 Rp 6.000.
 How to stay?

Untuk penginapan paling rekomendasi adalah losmen Arthawan. Lokasinya strategis dan hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki untuk mencapai pantai Kuta. Untuk menginap 1 hari hanya dikenakan biaya Rp 60.000/orang dan Rp 90.000/2 orang dan sudah termasuk makan pagi. Menu makan pagi dapat memilih antara roti dengan telur atau Banana Pancake ditambah dengan salad buah (pisang + nanas). Sedangkan pilihan minumnya teh atau kopi. Fasilitas kamar ada kasur, meja, lemari, kipas angin, kamar mandi.
NB: Penginapan ini memang menyediakan banyak kamar, tapi sering sekali penuh. Saran saya mending datang sekitar pukul 10:00 WITA, biasanya jam segitu pengguna kamar mulai check out.
Letak penginapan: Ikuti Legian Street sampai Monumen Bom Bali 2, kemudian belok di gang pertama di sebelah kanan (Poppies Lane 2) jalan terus sekitar 300 m, kemudian di sebelah kiri ada tulisan "losmen Arthawan".

Monumen Bom Bali 2



How to eat?

Untuk makan kita bisa membeli nasi bungkus yang dijual keliling oleh warga sekitar. Harga nasi bungkus (nasi+sayur+potongan kecil ayam/ati/telor) Rp 3.000. Mereka biasa berjualan lewat Poppies Lane, Legian Street, atau jalan di sepanjang pantai Kuta. Kalau malam hari mereka ga jualan, jadi kalau pengin hemat mending beli saat sore hari biasanya di jalan sepanjang pantai Kuta. Atau kalau ga mending beli masakan padang, nasi+sayur+tempe/tahu Rp 7.000 di Legian Street. Untuk makanan ringan atau air mineral bisa beli di Arthawan Minimart (kalau ga salah namanya) di depan losmen Arthawan, harganya di situ lumayan murah dibanding dengan yang lain.



How to Explore?

Untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di Bali paling murah dan mudah ya menggunakan motor. Biaya sewa motor Rp 40.000/hari. Kita bisa patungan berdua dengan teman kita. Untuk penyewaan motor, di sepanjang Poppies Lane banyak yang menawarkan.


Berikut beberapa objek wisata di Bali
  • Pantai Kuta (biaya masuk: gratis)
Pantai ini sudah sangat terkenal di mancanegara. Walaupun banyak sekali pengunjung yang datang tiap harinya, pantai ini tetap bersih dan terawat dengan baik. Dan momen terbaik mengunjungi pantai ini adalah sore hari, sembari menkmati indahnya sunset :)





  • Pantai Padang-Padang (biaya masuk: gratis)
Pantai ini mungkin tak seterkenal pantai Kuta, tapi keindahannya dapat disandingkan dengan pantai Kuta. Terletak di kawasan Pecatu, sekitar 1 jam dari Kuta. Pantai ini sebagai lokasi shooting Julia Roberts di Eat Pray Love. Pantai Padang-Padang dikenal sebagai "One of the best surf spots in Bali". Ombaknya sempurna bagi para surfer kelas dunia karena dasar lautnya berupa batu karang sehingga bisa menghasilkan barrel wave sempurna dan saya beruntung karena datang waktu event tahunan surfing "Rip Curl Cup".


  • Tanah Lot (biaya masuk: Rp 10.000/orang)
 Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 30 menit ke arah barat laut dari Kuta. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat sunset, turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.



  • GWK (biaya masuk: Rp 25.0000/orang)
 Merupakan taman budaya yang berada di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung sekitar 30 menit ke arah selatan dari Kuta. Di sini kita bisa melihat patung Dewa Wisnu yang rencananya akan dibuat menunggangi garuda setinggi 12 meter dan akan menjadi landmark Bali. Kompleks GWK sendiri cukup luas, dan kita bisa melihat pertunjukan tari Kecak sekitar pukul 18.30 s/d 19.30 WITA di Amphitheatre dengan gratis.


  • Uluwatu (biaya masuk Rp 4.000/orang)
Di sini kita bisa melihat pura yang berdiri kokoh di atas batu karang setinggi 50 meter. Di sini berkeliaran monyet2 liar yang terkadang nakal dengan mengambil makanan ataupun barang bawaan kita lainnya. Di sore hari kita bisa melihat sunset sembari menikmati pementasan tari Kecak.


  • Kintamani (biaya masuk: Rp 10.000/orang)
Kintamani adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bangli dan merupakan kawasan wisata pemadangan alam di Bali. Objek ini menawarkan suasana perbukitan yang sejuk dengan pemandangan Gunung dan Danau Batu.


  • Pantai Sanur (biaya masuk: gratis)
Berada di sebelah timur Denpasar, sekitar 1 jam perjalanan dari Kuta. Karena letaknya yang berada di sebelah timur, pantai ini biasa digunakan sebagai spot untuk melihat sunrise.



  • Pasar Sukawati (biaya masuk: gratis lah -___-)
Pasar ini sebagai tempat membeli oleh-oleh khas Bali. Karena pasar, jadi tawar menawar harga mutlak harus dilakukan. Lakukan tawaran harga di sekitar 1/3 dari harga yang ditawarkan, karena katanya sih harga aslinya sekitar itu. Dan katanya sih kalau pengin dapat harga murah dan tak terlalu alot dalam tawar menawar datang lah di pagi hari sekitar jam 8-10 karena biasanya para pedagang baru selesai sembahyang dan menurut kepercayaan mereka jika dagangan laku di pagi hari akan membawa kelarisan untuk jam-jam berikutnya.


  • Bedugul (biaya masuk: Rp 7.000/orang)
 Bedugul merupakan objek wisata alam berupa pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 2 jam dari Kuta.


How much cost? (untuk perjalanan 2 orang)

Transportasi Jogja-Banyuwangi (PP)                                                        = 38.000x2
                                                                                                                   = 76.000
Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk (PP)                                                = 6.000x2
                                                                                                                   = 12.000
Gilimanuk-Denpasar (Mengwi) (PP)                                                        = 30.000x2
                                                                                                                   = 60.000
Mengwi-Ubung                                                                                         = 5.000
Ubung-Kuta                                                                                               = 6.000x4
                                                                                                                   = 24.000
Penginapan (3 hari 2 malam)                                                                    = 45.000x2
                                                                                                                  = 90.000
Sewa motor (2 hari)                                                                                  = 40.000
Makan                                                                                                       = 5.000x12
                                                                                                                  = 60.000
Minum+snack                                                                                           = 30.000
Bensin+biaya masuk kintamani, bedugul, uluwatu, GWK                      = 70.000 +
Total                                                                                                          = 467.000

See..? Ga mahal kalau mau berlibur ke Bali. Hanya dengan 500 ribu sudah cukup membawa kita berlibur ke Paradise Island :D

Backpacking KE PANTAI BARON

Backpacking KE PANTAI BARON


Baron adalah nama sebuah pantai di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Ada banyak sich pantai di daerah Yogyakarta, tapi yg bs dicapai pke kendaraan umum ya cuma Pantai Baron ini. Kuhabiskan waktu 2,5 jam backpacking ke pantai ini dengan WTF kesayangan. Jalur yg kulewati adalah dari Rumah gue -Prambanan - Piyungan - Patuk - Bunderan Siyono - Wonosari - Pantai Baron. Jujur, aku agak kecewa karena airnya tak sebiru dugaanku, tp banyak pengalaman yg kudapatkan selama perjalanan ini. Begini ceritanya (lho kok jd kyk cerita horor?)
Jam 04.30  Gue langsung meluncur dari tempat peraduan ke Kamar Mandi cukup cuci muka, gosok GiGi ganti baju kemudian  panasin  WTF Kesayangan. Sekitar 10 menit langsung tancap  Gas Poll otw ke TKP. Suasana masih gelap dan hawa dingin masih menyelimuti seluruh tubuhku yang mungil.

Halte bus trans di bandara terletak di samping Circle-K. Karena mengejar waktu spy tdk kesiangan sampai ke pantai, tdk ada waktu untuk lari bugil di sana dan aku lgs membeli tiket bus 3RB. Bus yg kunaiki ke terminal Giwangan adl terminal 3B. Di sepanjang jalan mataku dimanjakan oleh bangunan tua khas Jawa krn bus ini melewati kawasan Kotagede.

Sesampainya di terminal Giwangan, aku cukup terperangah karena terminal ini tampak gres dan megah. Sayang aku tak sempat memfotonya. Setelah membayar retribusi 200 perak, aku lg naik bus jurusan Wonosari. Saat aku naik busnya masih lengang dan banyak penjual makanan menjajakan dagangannya sampai ke dlm bus.Jam 07.20 bus akhirnya berangkat.

Jujur, bus adalah sarana transportasi yg plg tdk kusuka. Kenapa? Bkn krn mabok sih alasannya, tp krn bus adl angkutan yg plg nggak aman, apalagi urusan copet.Karena itu selama perjalanan, aku hanya mengantongi uang secukupnya dan menyembunyikan dompetku di dalam tas. Saking tersembunyinya, jangankan copet, aku aja nggak bs nemuin dompetku, payah. Tarif bus hanya 6rb sampai terminal Wonosari plus bonus yang tak terduga, yaitu pemandangan indah krn rupanya bus ini melewati daerah pegunungan. Saranku kl kalian berangkat, duduklah di barisan sebelah kanan krn pemandangannya lbh menakjubkan. Aku smpt bbrp kali mencoba memfotonya, tp gagal krn bus terus bergerak dan kdg2 pemandangannya tertutup pepohonan. Dah kayak turis aja nih aku di dalam bus. Batin para penumpang bus lainnya: "Ngapain nih turis naek bus reyot gini?".

Tempat duduknya lmyn spesial, soalnya kaca jendela sampingku rupanya berfungsi sbg rem, soalnya tiap kali diketuk2 pake uang receh, busnya lgs berhenti. Hebat benar teknologi di Indonesia, aku yakin org Jepang aja kalah.

Btw buat informasi aja, krn aku berasal dr kota Solo maka aku selalu travelling sendirian sbg solo backpacker (maksa bgt alasannya). Aku yakin dg backpacking sendirian bs melatih mental yg bakal berguna kl kita udah nikah nanti (lah, apa hubungannya?).

Sepanjang perjalanan aku merasa sangat mengantuk krn tidurku kemaleman.Namun kuusahakan agar aku tidak tertidur, coz I masih belum wanna miss a thing (bibir vokalisnya Aerosmith mode on). Kl kebablasan gr2 ketiduran bs kacau nt.Yah, itulah resikonya backpacking sendirian.

Jam 9.15 akhirnya bus reyot ini sampai di terminal Wonosari. Karena kelaparan, akhirnya aku menemukan warung makan. Aku menemukan satu warung di depan terminal yang menawarkan nasi goreng seharga 6rb. Dari mati, akhirnya aku pesan satu. Awalnya aku pikir harganya agak kemahalan, namun setelah mengetahui porsi nasgor-nya segede bagong gini, ya pantes lah.
Setelah membayar nasgor yg tak sempat kuhabiskan, akhirnya aku menemukan sebuah minibus menuju Baron. Kl ingin mencari minibus ini, keluarlah dari terminal dan berjalan ke sebelah kiri. Minibus jurusan Baron biasanya ngetem di depan pos polisi sebelum gang. Begitu masuk, aku hanya bisa pasrah menerima nasib kepanasan di minibus terkutuk ini. Belum jalan aja udah sepanas ini, gimana kl mesinnya dah dinyalain?

Sepanjang perjalanan hatiku cukup berdebar-debar karena jalanannya yang naik turun. Aku juga mengamati kl para penumpang minibus ini sepertinya sudah kenal satu sama lain (bahkan ada yg slg bayarin). Ini persis yg kubaca di salah satu blog yang mengupas backpacking ke Pantai Baron. Dugaanku mereka semua mencari nafkah berjualan di pantai Kukup. Untuk menumpang minibus ini, aku harus membayar lbh mahal drpd penumpang lainnya yaitu 10 ribu (padahal di blog aku baca cuma 7rb, tp ya nggak apa-apa lah, itung2 rezeki org).

Aku sampai di pantai sekitar 10.30. Karena naik kendaraan umum, aku tak perlu membayar retribusi lg untuk masuk ke pantai ini. Begitu sampai aku lgs shock, "Buseeeet rame bgt?"

Karena aku nggak begitu suka suasana ramai, akupun memutuskan untuk melewati pantai ini dan menuju ke Pantai Kukup. Untuk menuju ke Pantai Kukup, kita bisa melewati jalan setapak di tebing sebelah kiri pantai. Jalan masuknya ini nih:


Untuk melewatinya kita harus membayar retribusi seribu rupiah. Tangganya terbuat dari kayu dan bambu yang sudah reyot. Wah, benar-benar menguji nyali nih. Aku lgs merasa kyk di petualangan Indiana Jones menemukan tengkorak kristal. 

Seperti ini pemandangan di Pantai Baron dilihat dari atas. Banyak kapal nelayan warna-warni. Tapi hati-hati di sini, soalnya di sisi kalian ada jurang yang sangat curam tanpa pagar pembatas. Di sini juga banyak tower pemancar. Pasti pemandangannya jauh lebih bgs dari atas sana hehehe, tapi taruhan nyawa.



 Ada yang unik di sini, yaitu penjual makanan di sisi tebing yang memiliki pemandangan bagus.

Oya, laut Selatan terkenal sekali dengan mitos Nyi Roro Kidul. Yang suka bgt sama sinetron dubbingan pasti dah nggak asing dg nama itu. Nyi Roro Kidul dikenal sbg penunggu laut Selatan dan gemar menculik orang yang memakai baju hijau. Waduh, untung aku pakai baju hitam, kl nggak "Jangan, Nyi. Tolong jangan culik saya! "(Suara didubbing).

Lebay ya, tapi bukan Nyi Roro Kidul saja lho yg harus kalian khawatirkan disini. Laut Selatan juga terkenal dengan ombaknya yg ganas. Karena itu tidak dianjurkan untuk berenang disini. Kalo kalian tenggelam atau hanyut, yakin aja deh nggak bakal ada Bondi Rescue yg nyelamatin kalian.

Kok mlh ngelantur kmn2 blognya, hehehe. Jalan setapak menuju Pantai Kukup semakin curam dan terjal. Namun suara deburan ombak di kejauhan tetap membuatku bersemangat 45 untuk menjelajahi tempat ini.

Akhirnya perjalananku tak sia-sia. Baru beberapa menit jalan, aku menemukan sebuah private beach dr kejauhan. Tak tampak satu pengunjung pun di sana. Aku langsung tahu sebabnya, ternyata jalan untuk menuju ke pantai itu tidak terlihat.Akhirnya dengan mencari jalan sendiri dengan menyelinap di antara semak-semak pandan laut (nama latin: Pandanus tectorius , sebagai catatan: daunnya BERDURI). Akhirnya dengan bekas goresan di sana-sini aku berhasil sampai di pantai itu. Horeee! Ini fotonya!

Ada buah pandan yang terjatuh di pasir. Belum pernah liat kan kalian?

Pasir-pasir ini rupanya tak tersentuh ombak laut, karena terhalang karang. Heran, banyak banget karang ya, apa ini pas air laut lagi surut? What the hell, akupun langsung menjelajahi pantai dan menemukan biota laut yang beberapa tampak menjijikkan shg tak tega jika kupasang di blog-ku. Mereka sejenis hewan laut yang menempel di karang sepertinya. Aku juga menemukan ikan-ikan kecil, kepiting, sejenis siput tanpa cangkang, dan kelabang laut ini.



Aku harus berhati-hati berjalan di atas batu karang ini karena licinnya. Aku sih nggak masalah kl jatuh, tp bs berabe kl hapeku yg harganya sebulan gaji kecebur ke laut.

Foto ini menunjukkan keganasan ombak pantai Selatan.


Setelah puas menjelajahi pantai kecil ini, akupun berniat melanjutkan perjalanan. Di sini aku malah menemukan jalan setapak menuju ke atas yang aman dari duri-duri pandan laut. Sial, kenapa nggak dari tadi sih? Padahal tadi sudah mempertaruhkan nyawa dan kegores sana-sini.


Akupun mengikuti jalan setapak menuju pantai berikutnya. Di pantai ini ada batu-batu karang gede seperti ini

Pasirnya sangat halus, seperti merica. Nah, dari pantai ini bisa dilanjut sebenarnya ke pantai Kukup. Pantai Kukup aja dah bisa keliatan dari sini. Namun rutenya lumayan beresiko, soalnya melewati batu-batu karang ini.

Awalnya aku pengen motong jalan lewat sini, dari naek ke jalan setapak yang tadi.Tapi belum jauh sudah kurasakan ombak menerpaku sampai ke paha. Karena nggak berani (secara nggak bs renang), akhirnya kuputuskan lewat jalur yang jauh tapi lebih aman.

Di perjalanan, aku mampir sebentar ke puncak sebuah bukit untuk melihat pantai dari ketinggian. Ini nih pantai yang tadi kukunjungi dilihat dari bukit tersebut.

Dan ini foto pantai Kukup dari atas. Ada semacam gazebo yg dibangun di atas karang, biar mirip2 Tana Lot kali ya?


Aku kembali turun dan menapaki jalan setapak hingga akhirnya berada di Pantai Kukup. Pantainya gede dan banyak batu karang. Saking gedenya, aku sampai bingung mau menjelajah kemana. Akhirnya kuputuskan ke tempat yang banyak ceweknya saja hehehe.



 Kayak gini nih kondisi karang di pantai ini.

Di sini juga ada tempat pelestarian rumput laut lho. Ombaknya disini lumayan besar.Setelah puas menikmati ombak, akupun kembali ke mainland (berlebihan bgt istilahnya) melewati hamparan rumput laut yang hijau. Rasanya agak aneh sih, anget-anget geli gimana gitu, beda bgt ama air laut yang dingin.


Di pantai aku sempat iri melihat para pengunjung yg brgk rame2, ada yg maen sepak bola jg.


Dari pantai, ada tangga menuju ke atas dimana banyak penjual makanan dan suvenir berceceran. Akupun memutuskan untuk membeli kepiting sbg oleh2, tp sialnya kepitingnya pas habis semua. Selain kepiting, di sana juga dijual rumput laut dan udang yang ukurannya lmyn besar digoreng garing.

Setelah puas menikmati keeksotisan pantai Gunung Kidul (cailaaah), akupun memutuskan kembali lewat ruteku tadi. tapi aku belum berniat pulang sblm memakan bekalku di private beach (awas, yg blkg jgn ampe slh sebut) yg td kutemui, br ada kenangan dikit makan di tepi pantai. Sialnya aku lupa beli tisu shg terpaksa makan dg tangan yg entah hanya Tuhan yg tahu aku habis megang apa hari (smg aku nggak sengaja megang keong racun tadi hehehe). Jalan pulang rupanya lbh sulit ditempuh drpd waktu brgk. Krn kakiku licin kena air laut, aku harus ekstra hati2 berjalan di tebing-tebing sepanjang rute kembali.

Salah satu kekagumanku waktu berjalan-jalan di daerah ini adalah ketika kita menengok di antara semak2, sll terhampar pemandangan pantai yang menakjubkan. Berikut beberapa buktinya.




Jam 1 siang aku akhirnya nyampe di Baron dari. Sebelum plg, aku sempat memfoto tebing (syg fotonya ilang hiks). Pokoknya ngeri deh tebingnya, pastinya nggak bakal tertolong kl aku apa hapeku jatuh dr sini, hiy.

Di parkiran, aku menemukan minibus jurusan Wonosari di antara bus2 sewaan. Aku akhirnya menemukannya di ujung parkiran (jalaaaaan terus ampe nabrak tembok, pasti ketemu). Atau kl pulang naek bus gede jg nggak apa-apa, asal nggak digebukin penumpangnya.

Setelah setengah jam menunggu, akhirnya busnya berangkat jg dg aku dan seorang penduduk lokal yang berjualan di pantai sbg penumpangnya. Wah, kayaknya hanya aku backpacker di antara ratusan pengunjung di situ (tapi nggak tau jg ya yg pake motor). Waktu perjalanan plg aku berpikir, berangkat td keren, tp plg2 wujudku dah kyk gembel. Semua gara2 celanaku yg basah kena air laut beberapa kali dan kaki penuh pasir.

Seakan-akan perjalananku belum cukup sengsara, oven berjalan ini berhenti ngetem lama sekali. Ditambah lagi, sopirnya ketiduran! Huh, kagak sopir angkot kagak anggota DPR, semuanya sama, kerjaannya molor pas bertugas. Tapi ambil aja sisi baiknya. Kan bagus pak sopir ketiduran pas ngetem, coba kalo ketidurannya pas lg nyetir, bs berabe hehehe.

Jam 14.50 akhirnya aku diturunin di perempatan Karangrejek. Kata sopirnya sama aja naek bus Yogya dari sini atau dr terminal, soalnya dari terminal, bus jurusan Yogya jg bakal lewat sini lg. Akhirnya aku turun dan memberikan uang 10rb untuk membayar. Tapi sialnya, ternyata aku membuat keputusan yg salah. Aku lp kl aku berniat membeli air minum di terminal. Selain itu, di Karangrejek bus sudah terlanjur penuh, shg aku tak leluasa memilih tpt duduk. Aku bahkan tak tega memanggil "benda" yg kutumpangi ini sbg bus. Dalam hati aku berdoa semoga aku bnr2 nyampe Yogya dg selamat, soalnya aku saja ragu rongsokan ini bakalan bisa nyampe ke perempatan berikutnya.

Jam 4 akhirnya bus-ku sampai ke terminal Giwangan (amazingly, in one piece).Agar praktis, aku memutuskan plg ke Solo naik bus saja. Dengan pertimbangan aku memang sudah berada di terminal shg tdk harus mengeluarkan biaya ekstra untuk transport dr terminal ke stasiun. Selain itu, belum jelas jg apakah aku nanti dapat tiket plg ke Solo, soalnya mobil sore biasanya byk peminatnya. Ditambah lg skrg ada pembatasan jmlh karcis mobil yg bs dijual. Mending yg pasti2 aja deh, naek bus dg tiket 10rb ke Solo. Tapi ada resikonya lho, soalnya perjalanan bakal tambah lama. Kl naek mobil, cuma makan waktu sejam, tapi kl naek bus bs ampe dua jam.Ini karena bus muter2 dl di kota Klaten. Tapi asyiknya, bus akan melewati candi Prambanan shg bs terlihat sekilas dr jalan. Ini dia fotonya.

Liat nggak tuh stupa di tengah? Itu tuh yang kecil.

Udah, biasa aja kali kl emg nggak jelas, lagian kan aku bukan fotografer profesional, cm backpacker dg kamera VGA :-(

Untung aku naek dr terminal shg mendapat tpt duduk yg nyaman. Blm keluar dr Yogya aja bus ini lgs penuh ampe berjejal-jejal (untung ngggak ada yg kentut spt tragedi yg kualami waktu naik mobil untuk mudik lebaran kmrn).

Perjalanan dua jam terasa amat sangat melelahkan. Selain krn bus penuh shg aku kehabisan stok oksigen, aku juga kelaparan, capek, pegal, dan hanya ditemani lagu Sabrina dr MP3-ku sbg hiburan. Jam 6 sore akhirnya aku turun di depan UMS dan naik angkot jurusan 01 ke rumahku. Aku beruntung pny rumah di pusat kota yg mudah dijangkau dg kendaraan umum, jd meskipun tak pny kendaraan pribadi, aku jrg mengalami kesulitan untuk pergi kmn2. Akupun sampai ke rumah tanpa membawa oleh2 apa2, kecuali lecet-lecet di beberapa bagian tubuhku (untung nggak kena bagian yg vital).

Banyak pengalaman yang kupetik dr perjalananku ini. Salah satunya adalah kita tidak bisa mengharapkan semua berjalan sesuai rencana kita. Jujur aja, aku awalnya berniat hanya memperkirakan 50ribu saja untuk backpacking ke Baron. Namun kenyataannya aku menghabiskan sampai 70rb (itu sudah di luar kebutuhan yg nggak penting bt dicatat, kyk beli arem2 pas kelaparan dan ke WC umum).

Well, ini memang bukan dunia yg ideal kawanku, dmn kita bs mendapatkan sgl yg kita inginkan, spt produksi yg sesuai dg budget atau pny pacar kyk Lindsay Lohan.Selidik punya selidik, ternyata kegagalanku menjaga bugdet 50rb karena dua faktor, yaitu perut yg nggak bs diajak kompromi dan tarif bus yg kemahalan. Btw, ini dia rincian pengeluaranku selama travelling ke Baron.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text